Neraca Massa dan Energi adalah dua konsep dari Chemical Engineering Tools yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan di bidang teknik kimia. Seringkali konsep keduanya dijumpai dalam evaluasi efisiensi suatu proses yang sudah ada maupun perancangan suatu proses atau desain suatu alat. Materi kuliah Neraca Massa dan Energi (NME) di sini diperuntukkan untuk mahasiswa D3 teknik kimia, tetapi tidak tertutup bagi siapapun yang ingin belajar NME khususnya kasus NME steady state. Keberhasilan penguasaan neraca massa dan energi ini dapat dicapai tidak hanya dengan membaca tetapi dengan banyak mengerjakan soal latihan sampai selesai, lebih tepatnya learning by doing. Belajar berkelompok sangat disarankan sehingga tercipta diskusi saat belajar. Pengalaman belajar menjadi sangat penting agar kompetensi dapat diraih. Berikut materi kuliah NME D3. Semoga bermanfaat dan selamat belajar .
Neraca Massa adalah cabang keilmuan yang mempelajari kesetimbangan massa dalam sebuah sistem. Dalam neraca massa, sistem adalah sesuatu yang diamati atau dikaji. Neraca massa adalah konsekuensi logis dari Hukum Kekekalan Massa yang menyebutkan bahwa di alam ini jumlah total massa adalah kekal; tidak dapat dimusnahkan ataupun diciptakan. Contoh dari pemanfaatan neraca massa adalah untuk merancang reaktor kimia, menganalisa berbagai alternatif proses produksi bahan kimia, dan untuk memodelkan pendispersian polusi.
KAJIAN POTENSI PEMBENTUKAN GAS METANA DAN NERACA MASSA KARBON PADA KOLAM ANAEROBIK INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) INDUSTRI KARET REMAH (CRUMB
ABSTRAK Hasil Penelitian
Oleh
Cicin Dewi Rosalin, S.T.P.
Dr. Eng. Udin Hasanudin, M.T.
Dr.Ir. Tanto Pratondo Utomo, M.Si.
Air limbah industri karet mengandung bahan organik yang cukup tinggi seperti senyawa karbon, nitrogen, dan fosfor serta memiliki nilai kebutuhan oksigen kimia (COD) sebesar 3000-5000 mg/l yang dapat berpotensi mencemari lingkungan. Pada umumnya penanganan limbah cair industri karet remah menggunakan kolam anaerobik dan kolam fakultatif. Sistem kolam anaerobik merupakan salah satu pengolahan air limbah yang di dalamnya terjadi degradasi bahan-bahan organik tanpa adanya oksigen bebas yang menghasilkan gas metana dan karbondioksida. Gas metana yang dihasilkan oleh bakteri metanogenik dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif (bahan bakar) sehingga dapat mengurangi dampak pemanasan global. Penelitian ini bertujuan mengetahui dan menganalisis potensi pembentukan gas metana berdasarkan nilai COD dan neraca massa karbon pada kolam anaerobik IPAL industri pengolahan karet remah.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskripsi. Penelitian dilakukan di lapangan dan diambil sampel berupa limbah cair karet yang berasal dari inlet dan outlet kolam anaerobik IPAL PTPN VII Unit Usaha Way Berulu. Pengamatan yang dilakukan antara lain T-COD, pengukuran volume gas, konsentrasi gas metana dan neraca massa karbon.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Potensi pembentukan gas metana pada kolam anaerobik 1 IPAL industri karet remah PTPN VII Unit Usaha Way Berulu sangat kecil, pada inlet sebesar 0% dan outlet sebesar 0,46 % sehingga gas metana yang dihasilkan tidak dapat dimanfaatkan menjadi energi alternatif (bahan bakar). Berdasarkan neraca massa karbon PTPN VII Unit Usaha Way Berulu karbon yang terkandung dalam air limbah cukup rendah yaitu sebesar 0,615705 ton/hari, karbon yang dikonversikan menjadi gas hanya sebesar 0,3350% (gas metana 0,0463% dan 0.2887% karbondioksida) sedangkan yang terakumulasi (terendap) di dasar kolam sebesar 76,64% dan sisanya 23,02% terbawa air limbah menuju kolam berikutnya.
Sumber: http://www.tenangjaya.com/index.php/relevan-artikel/kajian-potensi-pembentukan-gas-metana-dan-neraca-massa-karbon-pada-kolam-anaerobik-instalasi-pengolahan-air-limbah-ipal-industri-karet-remah-crumb.htm
Neraca Massa adalah cabang keilmuan yang mempelajari kesetimbangan massa dalam sebuah sistem. Dalam neraca massa, sistem adalah sesuatu yang diamati atau dikaji. Neraca massa adalah konsekuensi logis dari Hukum Kekekalan Massa yang menyebutkan bahwa di alam ini jumlah total massa adalah kekal; tidak dapat dimusnahkan ataupun diciptakan. Contoh dari pemanfaatan neraca massa adalah untuk merancang reaktor kimia, menganalisa berbagai alternatif proses produksi bahan kimia, dan untuk memodelkan pendispersian polusi.
KAJIAN POTENSI PEMBENTUKAN GAS METANA DAN NERACA MASSA KARBON PADA KOLAM ANAEROBIK INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) INDUSTRI KARET REMAH (CRUMB
ABSTRAK Hasil Penelitian
Oleh
Cicin Dewi Rosalin, S.T.P.
Dr. Eng. Udin Hasanudin, M.T.
Dr.Ir. Tanto Pratondo Utomo, M.Si.
Air limbah industri karet mengandung bahan organik yang cukup tinggi seperti senyawa karbon, nitrogen, dan fosfor serta memiliki nilai kebutuhan oksigen kimia (COD) sebesar 3000-5000 mg/l yang dapat berpotensi mencemari lingkungan. Pada umumnya penanganan limbah cair industri karet remah menggunakan kolam anaerobik dan kolam fakultatif. Sistem kolam anaerobik merupakan salah satu pengolahan air limbah yang di dalamnya terjadi degradasi bahan-bahan organik tanpa adanya oksigen bebas yang menghasilkan gas metana dan karbondioksida. Gas metana yang dihasilkan oleh bakteri metanogenik dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif (bahan bakar) sehingga dapat mengurangi dampak pemanasan global. Penelitian ini bertujuan mengetahui dan menganalisis potensi pembentukan gas metana berdasarkan nilai COD dan neraca massa karbon pada kolam anaerobik IPAL industri pengolahan karet remah.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskripsi. Penelitian dilakukan di lapangan dan diambil sampel berupa limbah cair karet yang berasal dari inlet dan outlet kolam anaerobik IPAL PTPN VII Unit Usaha Way Berulu. Pengamatan yang dilakukan antara lain T-COD, pengukuran volume gas, konsentrasi gas metana dan neraca massa karbon.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Potensi pembentukan gas metana pada kolam anaerobik 1 IPAL industri karet remah PTPN VII Unit Usaha Way Berulu sangat kecil, pada inlet sebesar 0% dan outlet sebesar 0,46 % sehingga gas metana yang dihasilkan tidak dapat dimanfaatkan menjadi energi alternatif (bahan bakar). Berdasarkan neraca massa karbon PTPN VII Unit Usaha Way Berulu karbon yang terkandung dalam air limbah cukup rendah yaitu sebesar 0,615705 ton/hari, karbon yang dikonversikan menjadi gas hanya sebesar 0,3350% (gas metana 0,0463% dan 0.2887% karbondioksida) sedangkan yang terakumulasi (terendap) di dasar kolam sebesar 76,64% dan sisanya 23,02% terbawa air limbah menuju kolam berikutnya.
Sumber: http://www.tenangjaya.com/index.php/relevan-artikel/kajian-potensi-pembentukan-gas-metana-dan-neraca-massa-karbon-pada-kolam-anaerobik-instalasi-pengolahan-air-limbah-ipal-industri-karet-remah-crumb.htm