1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jambu mente (Annacardium occidentale L.) merupakan tanaman yang serba guna. disamping sebagai sumber pendapatan masyarakat, juga sangat cocok digunakan dalam konservasi lahan keritis dan gersang, sehingga tanaman jambu mente ini banyak didapatkan di daerah kering dan di kawasan bekas tambang (Anonim, 2005).
Pertanian modern merupakan struktur dari perekonomian global, dimana pengalihan bahan pangan dari sektor pertanian ke sektor non-pertanian tidak lagi ditentukan oleh kebutuhan petani dalam memproleh tukaran bahan atau barang untuk memenuhi kebutuhan pokoknya akan tetapi ditentukan oleh kekuatan pasar.
Tanaman jambu mente sangat prospektif untuk di kembangkan di Indonesia, karena memiliki daya adaptasi yang sangat luas terhadap faktor lingkungan. Tanaman jambu mente tahan terhadap kekeringan dan dapat tumbuh serta menghasilkan buah walaupun ditanam di daerah yang kering dan tandus (gersang).
Tanaman ini sudah cukup lama dikenal di Indonesia, tetapi tanaman ini belum di budidayakan secara intensif. Padahal hasil utama tanaman ini, yaitu kacang mente yang merupakan salah satu jenis makanan ringan yang banyak digemari serta merupakan rasa penyedap rasa produk-produk, seperti es krim dan coklat batangan. buah semunya pun dapat dimanfaatkan sebagai bahan olahan.
Menurut Nunung ( 2000), penggunaan lahan kering untuk perkebunan dengan teknik konservasi tanah dan air sebagai komponen pokok sistem pengolahannya, jenis tanaman yang dikembangkan adalah tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, dapat menyerap tenaga kerja yang lebih banyak, mempunyai prospek pasar dan pemasaran yang baik serta dapat mempertinggi nilai gizi masyarakat.
Tanaman jambu mente mendapatkan prioritas utama dalam pengembangan di lahan kering adalah, karena tanaman ini tergolong tanaman yang muda menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan sehingga tanaman ini sangat dianjurkan untuk di budidayakan.
Berdasarkan uraian di atas, maka disusunlah makalah ini dengan judul budidaya tanaman jambu mente.
1.2 Tujuan dan Kegunaan
Bertujuan untuk mempelajari dan mengatahui cara budidaya tanaman jambu mente yang baik dan memberikan keuntungan bagi para petani
Diharapkan nantinya dapat menjadi bahan informasih bagi petani yang ingin melakukan usaha budidaya jambu mente.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum Tanaman Jambu mente
Tanaman jambu mente bukan tanaman asli Indonesia. beberapa ahli botani berpendapat bahwa tanaman jambu mente ini berasal dari Amerika Selatan., tanaman ini tumbuh secara alamiah di lembah sungai Amazon di Brazil bagaian Timur laut. dari Negara asalnya ini, tanaman jambu mente menyebar ke seluruh penjuru dunia terutama di negara-negara Sub tropis dan iklim tropis termasuk di Indonesia. (Bambang Cahyono, 2005).
2.2 Botani Tanaman Jambu Mente
Menurut Bambang Cahyono (2005), taksonomi tanaman jambu mente secara lengkap adalah sebagai berikut :
Divisi : Spermatophyta.
Subdivisi : Angiospermae.
Kelas : Dicotyledoneae.
Ordo : Sapindales
Famili : Ancardiaceae
Genus : Anacardium
Spechies : Annacardium occidentale L
2.3 Morfologi Jambu Mente
2.3.1 Akar
Tanaman jambu mente memiliki aakar tunggang dan akar serabut. akar tunggang menembus tanah menuju pusat bumi sampai pada kedalaman 5 m lebih sedangkan akar-akar serabut tumbuh menyebar dalam tanah secara horizontal (Pitojo, 2005).
2.3.2 Batang
Batang tanaman jambu mente merupakan batang sejati, berkayu dan keras. batang tanaman bercabang dan memiliki banyak ranting sehingga dapat membentuk mahkota yang tinggi dan indah. Batang jamu mente bisa mencapai hingga 7-10 m.
2.3.3 Daun
Daun jambu mente merupakan daun tunggal. Daun jambu mente tumbuh pada cabang dan ranting secara berselang seling dan juga merupakan tempat berlangsungnya proses asimilasi, daun jambu mente berbentuk bulat panjang hingga oval dan membulat hingga merucing di ujungnya.
2.3.4 Bunga
Bunga tanaman jambu mente tumbuh pada ujung tunas atau ranting yang baru terbentuk sehingga buah muncul pada permukaan luar tajuk tanaman. Pembungaan tanaman jambu mente dapat terjadi sepanjang tahun atan dua kali dalam setahun dan itupun tergantung pada iklim. Bunga jambu mente memiliki bentuk yang beragam, misalnya berbentuk piramida dan kerucut.
2.3. 5 Buah
Buah jambu mente terdiri dari dua bagian, yaitu buah sejati dan buah semu.
2.4 Syarat Tumbuh
2.4.1 Iklim
Iklim merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, dengan demikian iklim dalam kondisi optimum selama periode pertumbuhan akan memberikan dampak yang baik pada pertumbuhan dan hasil tanaman. Menurut Adisarwanto (2003), faktor iklim yang sangat berpengaruh terhadap tanaman jambu mente adalah suhu, cahaya,dan curah hujan.
Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman jambu mente berkisar antara 15-250C. dan suhu maksimum 35 0C, namun tanaman ini akan tumbuh baik dan produktif bila di tanam pada suhu 27 0C. Curah hujan untuk budidaya tanaman jambu mente adalah pada daerah yang mempunyai jumlah curah hujan antara 1000-2000 mm/th dengan 4-6 bulan kering. Pembungaan tanaman lebih dipengaruhi oleh musim dari pada panjang hari. di kawasan yang hanya mengalami satu kali musim kemarau, pembungaan hanya terjadi satu kali yaitu pada awal musim kemarau.
2.4.2 Tanah
Jenis tanah lempung berpasir atau ringan pasir. yang juga memungkinkan sistem perakaran berkembang secara sempurna dan mampu menahan air sehingga tanaman tetap cukup lembab pada musim kemarau atau pada pH 6,3-7,3, Bambang cahyono, (2005).
3. PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Permasalahan
Usaha budidaya jambu mente sangat penting untuk dibudidayakan karena seluruh bagian tanaman ini memberikan manfaat yang cukup tinggi seperti pada, kulit kacang mente yang telah diambil bijinya dapat kemudian minyaknya sebagai bahan obat-obatan, getah jambu mente dapat digunakan sebagai bahan lem dan bagian-bagian lainnya. Bagaimana cara budidaya jambu mente yang baik ?
3.2 Pembahasan
Menurut Nunung (2000), usaha budidaya tanaman jambu mente yang harus perhatikan adalah bibit. Penanaman bibit bisa beraal dari benih yang tumbuh dari biji yang ditanam langsung atau yang telah disemaikan sebelumnya, setelah bibit tersebut sudah siap, maka langkah yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut 1. Persiapan lahan
Tanah dan lahan yang akan digunakan untuk menanam jambu mente harus disiapkan sebulan bibit siap ditanam. Untuk tanaman tandus dan tidak menggunakan tanaman sela, jarak tanam adalah 5 x 5 m, kalau menggunakan tanaman sela jarak tanamny 7 x7 m. Kemudian selanjutnya, membuat lubang tanam yang ukuran 30 x 30 x 30 x cm dan biarkan selam 1 minggu setelah itu tanh bagian atas dicampur dengan pupuk kandang dengan ukuran perbandingan 1 : 1 kemudian dimasukkan kembali kedalam tanah yang biarkan sampai penanaman siap untuk dilakukan
1) Waktu tanam
Untuk bibit yang berasal dari persemaian, pembungkus bibit yang berupa plastik, kaleng dan lain-lainya dilepas pada saat sebelum penanaman. setelah bibit dimasukkan kedalam lubang yang sudah disiapkan .
2) Pemeliharaan
Setelah bibit sudah ditanam, maka hal perlu diperhatikan adalah pemeliharaan. Pemeliharaan dapat menjamin pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pada saat umur 2-4 tahun tanaman jambu mente biasanya berada pada tahapan masa kritis, maka sejak tanaman sudah ditanam pada umur tersebut membutuhkan perawatan yang intensif. ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan tanaman jambu mente sebagai berikut :
a. Penyiangan dan Penggemburan Tanah
Tanah disekitar jambu mente perlu disiangi yang bertujuan untuk memberantas tumbuh-tumbuhan yang mengganggu pertumbuhan tanaman yang diusahakan supaya tidak terjadi persaingan dalam hal penggunaan unsur hara.
b. Penyulaman dan Penjarangan
Apabila ada tanaman yang mati atau tanaman yang pertumbuhannya sangat lambat perlu dilakukan penyulaman yang bertujuan untuk mempertahankan jumlah popilasi pohon yang sesuai dengan yang diinginkan. Penyulaman hanya dapat dilakukan sebelum tanaman jambu mete lainyang tumbuh normal berumur 3 tahun karena setelah melebihi umur tersebut pertumbuhan tanaman sulaman mengalami kemunduran.
Penjarangan dilakukan untuk mengurangi jumlah populasi tanaman yang juga bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan dan produktifitas yang tinggi, Penjarangan dilakukan pada umur tanaman 2-3 bulan.
c. Pemupukan
Tanaman jambu mente mampu tumbuh dan menghasilkan buah pada tanah kritis tanpa pemupukan, namunmemproleh tingkat pertumbuhan dan produksi buah yang memuaskan tanaman ini memerlukan pupuk sebagai sumber unsur hara yang akan diserap oleh akar tanaman .
d. Pengairan
Bibit tanaman muda yang baru ditanam atau dipindahkan ke tempat persemaian sangat membutuhkan air. akan tetapi tanaman jambu mente tidak bisa jika ada genangan air pada areal penanaman.
e. Pemangkasan
Untuk membentuk cabang yang bagus dan tajuk yang luas perlu dilakukan pemangkasan . Pemangkasan ada dua jenis : 1). Pemangkasan bentuk yaitu pemangkasan yang dilakukan selama tanaman berupa bibit, dengan cara menghilangkan tunas-tunas samping sehingga batang utama tumbuh tegak. 2). Pemangkasan pemeliharaan yaitu pemangkasan setelah tanaman berproduksi yang bertujuan untuk menghilangkan cabang dan ranting yang kering atau yang sudah mati.
f. Panen
Tanaman jambu mete biasanya berbuah pada umur 3-5 tahun, tetapi produksinya belum memuaskan. Pada saat tanaman sudah mencapai umur 8-10 tahun produksinya sudah sangat memuaskan dan akan terus berbuah lebat setiap tahunnya sampai berumur lebih dari 25 tahun dan akan mengalami penurunan produksi pada umur 30 tahun.
4. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Bahwa budidaya tanaman jambu mente memiliki potensi untuk dibudidayakan karena memiliki nilai jual yang cukup tinggi sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani serta menjadi konservasi tanah dan air.
5.2 Saran
Disarankan agar dilakukan praktek tentang budidaya jambu mente dengan pemberian pupuk organik.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2005. Teknik Budidaya Jambu Mente. Lokakarya, Bandung.
Adi Sarwanto, 2003. Meningkatkan Produksi Kacang-Kacangan. Penebar Swadaya, Jakarta.
Cahyono B, 2005. Manfaat Jambu Mente. Tarat, Baandung.
Nunug, 2000. Budidaya Jambu Mente. Bina Aksarah, Jakarta.
Pitojo, 2005. Konserfasi lahan. Penebar Swadaya, Jakarta.
Samsoeri, 2003. Usaha Budidya Pepaya. Kanisius, Yogyakarta.
Soewito, 1990. Bercocok Tanam Pepaya. Penebar Swadaya, Yakarta.
BUDIDAYA JAMBU MENTE
MAKALAH
O L E H :
MISDA AMIRI
09 445 002
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
P A L U
2010 M./1432 H.
BUDIDAYA JAMBU MENTE
MAKALAH
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Mengikuti Mata Kuliah Metode Ilmiah
O L E H :
MISDA AMIRI
09 445 002
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
P A L U
2010 M./1432 H.
UCAPAN TERIMA KASIH
ﻢﻴﺤﺭﻠﺍﻥﻣﺤﺭﻠﺍﷲﺍﻢﺴﺑ
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam penulis haturkan kepada atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW. beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya sekalian.
Makalah ini berjudul “ Budidaya Jambu Mente” yang merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan mata kuliah pada Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Alkhairaat Palu.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI iv