Makalah Sosiologi Pertanian


PENDAHULUAN

a.    Latar belakang
Ekonomi pertanian sering disamakan dengan ekonomi pedesaan,tetapi ini hanya berlaku jika penduduk desa terutama hidup dari pertanian saja. Semakin sedikit kehidupan penduduk di desa ditandai oleh kegiatan pertanian, semakin pantas ekonomi pertanian dipisahkan dari ekonomi pedesaan.sehingga ekonomi pertanian merupakan ilmu yang mempelajari tentang pertanian sebagai mata pencarian masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat itu sendiri
Pertanian indonesia adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dengan metode pembudidayaan bawang merah. Kegiatan yang bertujuan mendapatkan hasil yang lebih baik untuk peningkatkan ekonomi masyarakat.
 bawang merah merupakan tanaman yang tumbuh tegak dengan tinggi antara 15-50 cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim. Perakarannya berupa akar serabut yang tidak panjang dan tidak terlalu dalam tertanam dalam tanah. Seperti juga bawang putih, tanaman ini termasuk tidak tahan kekeringan (wibowo, 1994).

Batang pada bawang merah merupakan batang semu yang berbentuk dari kelopak-kelopak daun yang saling membungkus. Kelopak-kelopak daun sebelah luar selalu melingkar menutup daun yang ada didalamnya (tim bina karya tani, 2008).
Daun bawang merah bentuknya seperti pipa, yakni bulat kecil memanjang antara 50-70 cm, berlubang, bagian ujungnya meruncing, berwarna hijau muda sampai hijau tua, dan letak daun melekat pada tangkai yang ukuranya relatif pendek (rukmana, 1994).

Pada dasarnya bawang merah dapat membentuk bunga tetapi biasanya sulit menghasilkan bunga, terutama jika kondisi lingkungannya tidak memungkinkan untuk pembentukan bunga. Bunga bawang merah merupakan bunga majemuk berbentuk tandan yang bertangkai dengan 50-200 kuntum bunga. Tangkai tandan bunga ini sangat panjang, lebih tinggi dari daunnya sendiri dan mencapai 30-50 cm. Sedangkan kuntumnya juga bertangkai tetapi pendek, antara 0,2-0,6 cm. Bunga bawang merah termasuk bunga sempurna yang tiap bunga terdapat benang sari dan kepala putik. Biasanya terdiri dari 5-6 benang sari (wibowo, 1994).
    tanaman bawang merah cocok ditanam pada tanah yang datar atau sedikit miring. Tanah untuk tanaman bawang merah harus mengandung air tetapi tidak boleh tergenang seperti halnya di dataran-dataran rendah dekat pantai pada umumnya. Tanaman bawang merah yang sering tergenang oleh air akan mengalami pembusukan umbi dan mudah terserang penyakit (tim bina karya tani, 2008).

   
TUJUAN DAN KEGUNAAN

Dalam kegiatan praktek lapang yang dilakukan di desa jono oge memiliki beberapa poin tujuan dan kegunaan yaitu sebagai berikut :
1.    Agar mahasiswa fakultas pertanian unisa palu, mampu melakukakan pengamatan secara langsung dalam  mengaplikasikan materi perkuliahan khusus di bidang sosiologi pertanian
2.    Mengembangkan pola pikir,intelektual dan keterampilan mahasiswa secara komprehensif dalam kegiatan kegiatan usaha sosiologi pertanian
3.    Menjadikan mahasiswa pertanian yang memiliki pola pikir yang maju serta dapat mengembangkan pertanian dengan metode pengembangan yang profesional.
   
Adapun kegunaan dari  praktek  lapang  yang dilakukan di desa jono oge yaitu :
1.    Dapat mengetahui cara pembudidayaan dan sejauh mana prospek /peluang usaha bertani bawang merah.                                                                                                                                                                                                                                                                           
2.    Bisa lebih mengenal dan mencintai lingkungan termaksud di dalamnya kehidupan  sebagai petani dan mampu beradaptasi bagaimana kehidupan seorang petani.
3.    Untuk sebagai bahan informasi dan pengetahuan serta keterampilan mahasiswa fakultas pertanian unisa palu.

TINJAUAN PUSTAKA

Usaha pertanian bawang merah
    bawang merah merupakan tanaman yang tumbuh tegak dengan tinggi antara 15-50 cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim. Perakarannya berupa akar serabut yang tidak panjang dan tidak terlalu dalam tertanam dalam tanah. Seperti juga bawang putih, tanaman ini termasuk tidak tahan kekeringan (wibowo, 1994).
Batang pada bawang merah merupakan batang semu yang berbentuk dari kelopak-kelopak daun yang saling membungkus. Kelopak-kelopak daun sebelah luar selalu melingkar menutup daun yang ada didalamnya (tim bina karya tani, 2008).
Daun bawang merah bentuknya seperti pipa, yakni bulat kecil memanjang antara 50-70 cm, berlubang, bagian ujungnya meruncing, berwarna hijau muda sampai hijau tua, dan letak daun melekat pada tangkai yang ukuranya relatif pendek (rukmana, 1994).
Pada dasarnya bawang merah dapat membentuk bunga tetapi biasanya sulit menghasilkan bunga, terutama jika kondisi lingkungannya tidak memungkinkan untuk pembentukan bunga. Bunga bawang merah merupakan bunga majemuk berbentuk tandan yang bertangkai dengan 50-200 kuntum bunga. Tangkai tandan bunga ini sangat panjang, lebih tinggi dari daunnya sendiri dan mencapai 30-50 cm. Sedangkan kuntumnya juga bertangkai tetapi pendek, antara 0,2-0,6 cm. Bunga bawang merah termasuk bunga sempurna yang tiap bunga terdapat benang sari dan kepala putik. Biasanya terdiri dari 5-6 benang sari (wibowo, 1994).
Umbi sebagai produk akhir berada di dalam tanah bersama dengan akar. Besar kecilnya akar tergantung pada proses  fisiologis di dalam tanaman dan penyerapan hara dari dalam tanah. Walaupun demikian peranan iklim dan lingkungan tidak boleh diabaikan. Ada jenis bawang yang berumbi tunggal atau hanya menghasilkan satu umbi lapis dan ada pula bawang yang berumbi belah, pada prinsipnya bawang membentuk rumpun yang dapat dipisah-pisahkan (aak, 1998).


METODE PRAKTEK

Waktu dan tempat
    pelaksanaan praktek lapang dilaksanakan selama 1 hari (tanggal 25 juli 2011) bertempat di desa jono oge, kec. Biromaru, kab. Sigi.

Metode praktek
    praktek lapang dilakukan dengan cara wawancara langsung terhadap responden yaitu tanya jawab serta pengamatan langsung dilapangan terhadap peran ekonomi pertanian dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat  petani.


HASIL DAN PEMBAHSAN

Gambaran umum lokasi praktek
    kabupaten sigi terletak antara 00 52’ 16” ls – 20 03’ 21” ls dan 1190 38’ 45” bt – 1200 21’ 24” bt dan memiliki wilayah seluas 5.196,02 kilometer persegi terdiri atas 15 kecamatan dimana kecamatan kulawi  merupakan kecamatan terluas (1.053,56  km2) sedangkan kecamatan terkecil adalah kecamatan dolo yang hanya memiliki luas 36,05 km2.
Desa jono oge merupakan salah satu desa di wilayah kecamatan biromaru, kab. Sigi provinsi sulawesi tengah.
    secara administrative desa jono oge mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut :
    Sebelah utara berbatsan dengan  desa sidera
    Sebelah selatan berbatasan dengan  desa lolu

Keadaan penduduk
    jumlah penduduk desa jono oge sebanyak 1.364 jiwa yang terdiri dari laki-laki 707 jiwa dan perempuan 657 jiwa. Adapun agama yang dianutmayoritas  penduduk di desa jono ogeadalah agama islam. Kemudian mata pencaharian mereka sebagian besar adalah petani.

Keadaan petani
    indonesia merupakan negara agraris dengan memiliki tanah yang subur dan kelas masyarakat petani yang merupakan kelas terbesar.. Oleh karena jika ini dimaksimalkan dengan melihat klasifikasi kelas masyarakat indonesia yang sebagian besar merupakan kelas pekerja (petani) dengan lahan pertanian yang subur, rakyat indonesia akan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi dan negara akan bisa mandiri serta dapat berdiri diatas kakinya sendiri seperti cita-cita bapak proklamator “bung karno”.
   
Dari hasil praktek lapang, di desa jono oge, kec. Tengah, kab.sigi, provinsi sulawesi tengah. Kami dapat menyimpulkan bahwa, desa tersebut merupakan salah satu daerah yang mempunyai potensi pertanian yang dapat mensejahterakan perekonomian petani jika dikelola  dengan baik. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah uraian data yang diperoleh dari hasil praktek lapang di desajono oge.
    menurut bapak usman seorang petani di desa jono oge, bahwa  keadaan usaha pertanian didaerahnya memiliki banyak potensi, misalnnya dalam budidaya bawang goreng yang telah mereka tekuni. Denagn luas lahan yang beliau miliki adalah 0,826  ha, serta modal awal yang harus dipenuhi dalam usaha tersebut  adalah sejumlah rp 1.876.000- dengan berbagai peralatan yang diperlukan yaitu: pupuk (kg/ha) urea(72), tsp (93), kcl(76). Produksi (kg/ha):4.015.
Dalam  melakukan  pengolah lahan,.proses produksi yang mereka lakukan hanya dikerjakan oleh anggota keluarga yang berjumlah 3 orang. Adapun teknologi yang mereka gunakan dengan menggunakan  traktor. Pendapatan yang diperoleh dari usaha petani bawang merah tersebut tergantung dari hasil yang didapat pada satu musim panen serta harga yang di tawarkan oleh seorang tengkulak. Pada saat kami melakukan pengamatan,bawang tersebut belum dapat dipanen.
Penanganan pasca panen
_pemasaran
Pemasaran merupakan aspek yang sangat mendasar dalam mencapai keuntungan. Jika produksi besar, tetapi tidak memiliki sasaran pasar maka hasil produksi tidak akan bisa terjual. Oleh karena itu, sebelum melangkah ke usaha produksi sebaiknya pengusaha pertanian berpikir dan berorientasi ke aspek pemasaran terlebih dahulu. Jangan sampai ketika bawang sudah siap dipanen baru memikirkan sasaran pemasaran.
Pasar sangat penting untuk kelangsungan produksi. Jika kemampuan pasar untuk menyerap produksi sangat tinggi maka tidak menjadi masalah. Dengan penentuan harga jual yang tepat, keuntungan akan mudah diperoleh. Sebaliknya, bila pasar tidak menyediakan kemungkinan menyerap produk, mau tidak mau  usaha yang dirintis akan mengalami kerugian.
Jika produksi telah berjalan maka keberhasilan pengusaha  pertanian ditentukan oleh kemampuannya dalam menganalisis dan mengantisipasi pasar. Perubahan dan perkembangan yang terjadi di pasar sebaiknya dapat dianalisis secara akurat. Pengusaha yang ingin maju harus selalu tanggap terhadap hal ini.


Ada beberapa hal yang harus diketahui oleh seorang pengusaha pertanian sebelum melangkah ke aspek pemasaran. Hal tersebut adalah sasaran pemasaran, persaingan, dan srategi pemasaran.
1)    Sasaran pemasaran
Sasaran pemasaran berkaitan erat dengan pemilihan jenis ikan yang akan diproduksi. Ada beberapa pertanyaan yang harus terjawab dengan baik. Siapa konsumen yang dituju? Berapa besar kira-kira permintaannya? Apa yang menjadi motif masyarakat membeli bawang? Cocokkah  produksi kita dengan selera masyarakat? Semuanya tergantung pada keadaan sosial konsumen dan daya belinya.
2)    Persaingan
Persaingan merupakan suatu hal yang wajar dalam bidang usaha. Apalagi dibidang usaha pertanian karena umunya bidang ini tidak mengenal mononpoli. Jadi, semua produk pertanian bersaing bebas di pasaran. Oleh karena itu, usaha untuk menghadapi dan mengatasi persaingan harus dipikirkan agar produksi kita laku di pasaran.
3)    Srategi pemasaran
Maksud dari strategi pemasaran adalah suatu tindakan penyesuaian sebagai reaksi terhadap situasi pasar dengan berdasarkan pertimbangan yang wajar. Tindakan-tindakan yang diambiltersebut merupakan pendekatan terhadap berbagai faktor, baik dari luar maupun dari dalam. Faktor luar berdasarkan konsumen yang dituju. Sementara faktor dalam berdasarkan produksi yang dihasilkan.

PENUTUP

Kesimpulan

 dari hasil pembahasan tersebut di atas  penyusun dapat simpulkan bahwa petani bawang goring yang ada di desa jono oge

Saran
    ada beberapa saran yang dapat saya tuliskan dengan hasil praktek lapang yang kami laksanakan di desa jono  oge  antara lain sebagai berikut :
1.    Saran dari penulis laporan ini agar supaya masyarakat yang ada di desa jono oge mengaktifkan kembali koperasi yang ada di desa tersebut.
2.    Di perlukan kerja sama antara masyarakat desa jono oge dengan pemerintah atau instansi yang terkait guna untuk mengembangkan hasil pendapatan petani masyarakat jono oge.

DAFTAR PUSTAKA

Data monografi desa, 2011. Mengenai batas wilayah, keadaan penduduk, potensi pertanian,             usaha tani, dan lain-lain. Desa jono oge, kec. Biromaru, kab.sigi

 aak, 2004. Pedoman bertanam bawang, kanisius, yogyakarta.

 ferdinanta, s. 2009. Pertumbuhan dan produksi bawang merah varietas tuk-tuk asal biji dengan perlakuan pupuk cair dan jarak tanam

 gunawan, d. 2010. Budidaya bawang merah. Agritek. Jakarta


DAFTAR ISI

                                                                                                                          
Kata pengantar        i       
Daftar isi        ii           

Pendahuluan       
latar belakang        1           
tujuan dan kegunaan        3
Tinjauan pustaka
usaha pertanian bawang merah        4   
Metode praktek   
waktu dan tempat        5
           
Hasil dan pembahasan
gambaran umum lokasi praktek        6
keadaan penduduk        6
keadaan petani            7
penanganan pasca panen        8
Penutup
kesimpulan        9
saran        9

Daftar pustaka

   
Previous Post Next Post