Proses Terbentuknya Alam Dan Penghuninya Menurut Ilmu Pengetahuan Barat Dan Al-Qur’an

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana kita ketahui bahwa terbentuknya alam dan penghuninya ini banyaklah terdapat teka-teki yang perlu kita kaji akan kebenarannya melalui ilmu pengetahuan barat  dan nash-nash al-Qur'an selaku pedoman yang berisi tentang segala objek dan referensi yang utama dalam setiap kegiatan ilmiah dimanapun.
Alam dan Penghuninya terbentuk dengan sendirinya melalui beberapa tahapan dan proses yang terjadi sehingga alam ini terbentuk indah serta bisa menjadi tempat kita melalui proses kehidupan ini beberapa ilmu pengetahuan telah memberikan teori-teorinya dalam hal sepengetahuan kita.
Hanya ini latar belakang untuk lebih Jelasnya semua kejadian alam semesta ini perlu kita bahas bab pembahasan.

B.  Rumusan Masalah
1. Bagaimana terbentuknya alam dan penghuninya menurut ilmu pengetahuan Barat dan Al-Qur’an

C.  Tujuan Masalah
1. Agar mengetahui Bagaimana terbentuknya alam dan penghuninya menurut ilmu pengetahuan Barat dan Al-Qur’an

D. Manfaat
Adapun manfaat dalam penulisan makalah ini ialah :
a. Akan menjadi salah satu pengalaman yang akan memperluas cakrawala pemikiran dan wawasan pengetahuan, khususnya dalam terbentuknya alam dan penghuninya menurut ilmu pengetahuan Barat dan Al-Qur’an


BAB II
PEMBAHASAN

    PROSES TERBENTUKNYA ALAM DAN PENGHUNINYA MENURUT ILMU
      PENGETAHUAN BARAT DAN AL-QUR’AN

A.    MENURUT ILMU PENGETAHUAN BARAT

1.    Teori Ledakan
Big Banor Theoras: berpikir tolak dari asumsi adanya suatu massa yang sangat besar, meledak dengan hebat karena adanya reaksi inti. Massa itu kemudian bergerak mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan.
Menurut teori ini terdapat beberapa masa yang penting selama terjadinya alam semesta, yaitu:
a. Masa Quark yaitu masa pada saat alam semesta berumur 10-4 detik, pada masa ini partikel-partikel saling bertumpang tindih mdan tidak berstruktur serta diikuti dengan kecepatan 109 ton tiap senticuiter kubek
b. Masa batas dinding planet yaitu masa pada saat alam semesta berumur 10-43 detik berdasarkan hasil perhitungan planet
c. Masa Jiffy yatiu cuaca pada saat alam semeseta berumur 10-23 detik dengan jari-jari alam semesta 10-23 cm dengan kecepatan 1055 dari kecepatan air
d. Masa pembentukan Lipton yaitu cuaca pada saat alam semesta berumur setelah 10-4 detik.
e. Pada masa radiasi yaitu cuaca alam semesta berumur 1 detik sampai satu juta kemudian pada saat terbentuknya fusi hydrogen menjadi helium mempunyai suhu 109 derajat Kelvin. Pada saat usia alam semesta berumur 105 sampai 106 tahun mempunyai suhu 3000 derajat Kelvin.
f. Masa pembentukan Tata Surya yaitu pada usia 4,6 x 109 tahun.


2. Teori Ekspansi Dan Kontraksi
Teori ini berlandaskan pemikiran bahwa ada suatu siklus dari alam semesta, yaitu "Masa Ekspansi" dan "Masa Kontraksi" diduga bahwa siklus ini berlangsung dalam waktu 30.000 juta tahun.
Dalam masa ekspansi kemudian terbentuklah galaksi-galaksi serta bintang-bintangnya. Ekspansi ini didukung oleh adanya tenaga yang bersumber dari reaksi inti hidrogen yang pada akhirnya akan membentuk berbagai unsur-unsur terbentuk menyusul dengan mengeluarkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi. Disamping itu, terdapat suatu hipotesis menarik yang diajukan oleh Fowler tentang terjadinya galaksi yakni :kira-kira 12.000 juta tahun yang lalu, galaksi di alam semesta yang jumlahnya ribuan tidaklah seperti galaksi yang ada saat ini. Saat itu, galaksi masih merupakan kabut gas hydrogen yang sangat besar. Kabut gas hydrogen tersebut bergerak perlahan dan berputar pada porosnya sehingga seolah-olah berbentuk bulat karena gaya beratnya. Kabut tersebut kemudian berkontraksi sehingga bagian luarnya banyak yang tertinggal.
Gumpalan tersebut hydrogen yang sudah menjadi bintang tersebut juga melakukan kontraksi secara perlahan, kemudian setelah berjuta-juta tahun bintang tersebut mempunyai bentuk seperti benua langit sekarang ini.

B. Terjadinya Bumi dan Tata Surya
Ptolomeus berpendapat bahwa semua benda di angkasa bergerak mengelilingi bumi, sehingga teorinya disebut sebagai geosentris. Begitu juga Copernicos, Astronom Polandia dengan teorinya heliosentris, dan didukung oleh Galileo Galeili. Tahun 1686, Issac Newton dengan teori gravitasinya menjelaskan bahwa kunci dan planet-planet lainnya mengorbit karena prinsip gravitasi.
Sehubungan dengan hipotesis terjadinya sistem tata surya terdapat bebrapa hipotesis, yang secara kategorikal dikelompokkan sebagai berikut:

1. Hipoteisi Nebular (kabut)
Terdapat, paling tidak dua tokoh yang dapat diidentifikasi sebagai pencetus hipotesis nebular, yakni Immanuel kant dan Piere Simon Marquis de Laplace.
Immanuel kant (1724-1804) berdasarkan hukum Newton tentang gravitasi, Kant mengatakan bahwa, asal segalanya ini adalah dari gas yang bermacam-macam, yang tarik menarik membentuk kabut besar. Terjadinya benturan masing-masing gas, menimbulkan panas pijarlah. Dan itulah asal dari pada matahari. Matahari berputar kencang dan di khatulistiwanya mempunyai kecepatan linier paling besar, sehingga terlepaslah fragmen-fragmen. Fragmen-fragmen inilah yang tadinya pijar melepaskan banyak panas dan mengembun kemudian cair dan bagian luarnya makin padat, demikianlah terjadi planet-planet termasuk bumi kita ini.
Dibagian khatulistiwa terjadilah pemisahan fragmen dari kabut tersebut. Fragmen yang dilemparkan kabut keluar mendingin, mengembun, mencari dan akhirnya menjadi planet dan membentuk planet-planet.
Hampir semua dengan teori kant adalah hipotesis piere simon marquis de Laplace (1729-1827), seorang mata cendikiawan perancis yang menyatakan: diagnosa terdapat kabut asal yang telah berputar, berpijar dan panas. Putaran kabut yang berpijar secara mendingin semakin cepat berutar, gas tersebut semakin mendingin dan menyusut sehingga bentuknya menyerupai lingkaran. Semakin cepat putarannya, semakin mendekati equator karena gaya gravitasi, bentuk gumpalan gas di bagian tengah tidak begitu besar sehingga terjadi pemisahan fragmen-fragmen tersebut berbentuk seperti cincin atau gelang yang bergerak mengelilingi kabut induknya. Setelah gelangan fragmen pertama terlepas dari induknya, terlepas pula cincin fragmen yang kedua, ketiga dan seterusnya sampai yang kesembilan. Cincin itu semakin mendingin, menyusut lalu membentuk planet, semuanya mengorbit induknya, satelit atau bulan yang mengelilingi planet-planet tersebut terjadi dengan cara yang semua.

2. Hipotesis tidak (Hipotesis Pasang Surut Gas)
Diungkapkan oleh Jeans dab Haroid Jeffreys tahun 1919. Menurut hipotesis ini planet merupakan percikan dari matahari yang sampai dini masih ada percikan itu disebut tidak. Tidak yang besar yang kemudian akan menjadi planet itu disebabkan karena adanya dua buah matahari yang bergerak saling mendekat. Peristiwa ini tentu jarang sekali terjadi namun jika ada dua buah bintang yang bergerak mendekat satu sama lain, maka akan terbentuklah planet-planet bara seperti teori di atas.
Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan di atas, dapat ditegaskan bahwa teori-teori tersebut hanyalah sekedar menguji hipotesis. Setelah teruji teori-teori tersebut masih sangat mungkin diperbaiki dengan teori-teori yang lebih akurat. Namun demikian, teori-teori tersebut masih banyak diyakini orang sampai sekrang.
Adapun perspektif al-Qur'an tentang terjadinya alam semesta dapat disajikan sebagai berikut:
1. Al-Qur'an menegaskan bahwa pada awalnya alam semesta merupakan sesuatu yang padu atau meninggal yang kemudian Tuhan pisahkan. Dalam surat al-Anbiya' ayat 30 dinyatakan awalan
Artinya : Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan antara keduanya. dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?
Dari ayat di atas, dapat duga bahwa perspektif al-Quran nampaknya sesuai dengan teori pengetahuan modern, misalnya hipotesis Big Bag, yakni bahwa alam semesta pada awalnya merupakan massa yang sangat besar dan panas lalu meledak karena adanya reaksi inti dan kemudian membantu sehingga terbentuk planet-planet termasuk planet bumi. Dengan kata lain, sebagaimana dinyatakan oleh Jeans alam semesta ini pada awalnya adalah gas yang berserekan secara teratur di angkasa luas, sedangkan kabut-kabut atau kumpulkan kosmos itu tercipta dari gas-gas tersebut yang telah mendingin untuk kemudian memadat.

C. Asal Mula Kehidupan Di Bumi
Terdapat dua mazhab teori yang mengungkapkan asal-usul kehidupan di bumi yaitu:
1. Teori abiogenist (Generation Spontanin).
Teori ini beranggapan bahwa mahluk hidup terjadi dengan sendirinya dari mahluk pana ahli sebelumnya, abad ke 17. pendapat teori ini sedemikian extreme misalnya diyatakan kecobong berasal dari lumpur, ulat berasal dari bangkai, bahkan dari gandum dapat berubah menjadi tikus hanya dalam satu malam.

2. Teori biogenesis
Teori biogenesis menyatakan bahwa mahluk hidup berasal dari mahluk hidup yang lain. Teori ini memiliki bebrapa sub madhab yaitu:
a. Semua kehidupan berasal dari telur (omne vivum ex ovo). Tokohnya adalah Francisco Redi. Redi membuktikan bahwa ulat dari bangkai berasal dari telur yang meletakkan telurnya dengan sengaja.
b. Semua kehidupan berasal dari jasad hidup sebelumnya. Dengan kata lain, adanya jasad hidup (omne ovoum ex vivum) pelopornya adalah Lazzaro Spalllazani dengan ekspirementasi terhadap kaldu dapat membusuhkan kaldu itu, bila kaldu ditutup rapat setelah memilih maka tidak terjadi pembusukan. Sedemikian jauh sehingga hampir semua ahli biologi sepakat bahwa pemula kehidupan terjadi di bumi ini, tidak diluar bumi. Mereka menemukan makhluk hidup bersel satu sebagai pemula kehidupan, yang kemudian terjadi evolusi organik menjadi evolusi organik menjadi bersel banyak. Lebih lanjut opharin, seorang sarjana rusia mengemukakan hipotesis bahwa terdapat makhluk peralihan dari mahkluk tidak hidup ke mahkluk hidup. Opahrin menegaskan hipotesisnya berdasarkan penelitian ilmu kimia, yakni bahwa tubuh orgnisme 99% terdiri dari senyawa karbon, hydrogen, oksigen dan nitrogen. Pendapat Opharin ini dikuatkan JBS haldane, sehingga teori keduanya dikenal dengan opharine haldane theory. Dengan asal-mula kehidupan termasuk asal-usul manusia di bumi berdasarkan perspektif Al-Qur'an , akan diuraikan terutama pada pembatasan tentang teori evolusi dan rekayasa reproduksi menurut Al-Qur'an akan diuraikan terutama pada pembatasan tentang reproduksi menurut al-Qur'an. Pada bab berikutnya.

B.    MENURUT ILMU PENGETAHUAN AL-QUR’AN
Bumi adalah tempat kita tinggal, hidup, makan, minum, beraktivitas hingga matipun semuanya dialakukan di bumi. Manusia, hewan, tanah merupakan penghuni bumi yang satu sama lain memberikan keuntungan. Bumi ini telah berusia lebih dari 200.000.000 tahun. Artinya bumi ini telah ada setelah berabad-abad yang lalu.
Namun adakah dari anda yang tahu mengenai asal-muasal bumi?. Mungkin beberapa dari anda sudah mengetahuinya lebih dahulu ketika anda memelajari ilmu tata surya. Mungkin di dalamnya terdapat proses terciptanya bumi. Beberapa teori dalam ilmu pengetahuan telah membahas mengenai penciptaan bumi dan alam semesta.
Namun apakah anda tahu dari mana sumber ilmu pengetahuan itu?. Siapakah yang mengatur proses penciptaan bumi tersebut?. Bagaimanakah bumi tersebut dapat tercipta?. ALLAH SWT telah mengatur itu semua. ALLAH telah mengatur semua proses penciptaan bumi. Dan Allah telah memberitahukan kepada umatnya mengenai penciptaan bumi dan alam semesta melalui Al-quran. Ya, kitab suci umat islam inilah sumber dari segala macam ilmu pengetahuan.
Di dalamnya semua ilmu pengetahuan tertulis untuk membantu kita mencari pengetahuan dan terus mengimani isi-isinya. Dalam hal ini saya berupaya untuk sedikit menkaji mengenai ayat dalam al-quran yang membahas megenai penciptaan bumi. Sekadar referensi sebelum baca thread ini pembaca bisa mengambil al-quran untuk melihat isi dan kandungannya. Mudah-mudahan ilmu ini berguna bagi kita semua.
Dalam surat An Naaziat (79) ayat 27 – 33 menerangkan proses penciptaan bumi dan alam semesta. Dalam ayat tersebut tertulis bumi dan alam semesta tercipta dalam enam masa. Masih dalam perdebatan mengenai enam masa yang dimaksud. Entah itu enam tahun, enam hari, enam periode, ataupun enam tahapan. Dalam hal ini saya mencoba mengkaji enam masa yang dimaksud. Tulisan ini saya ambil dari berbagai sumber. jika ada kemiripan isi mohon dimaklumi.
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM….
Annaziat ayat 27 :
”Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya,(27)”
Dalam ayat tersebut dimulailah mengenai masa I penciptaan bumi. Pasa masa I ini dijelaskan mengenai penciptaaan langit. Dalam ilmu tata surya dikenal dengan istilah ”Teori Big Bang”. Teori Big Bang adalah salah satu teori ilmu pengetahuan yang menjelaskan perkembangan dan bentuk awal dari alam semesta. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta ini berasal dari kondisi super padat dan panas, yang kemudian mengembang sekitar 13.700 juta tahun lalu. alam semesta pertama kali terbentuk dari ledakan besar. Bukti dari teori ini ialah gelombang mikrokosmik di angkasa dan juga dari meteorit.
Awan debu (dukhan) yang terbentuk dari ledakan tersebut, terdiri dari hidrogen. Hidrogen adalah unsur pertama yang terbentuk ketika dukhan berkondensasi sambil berputar dan memadat. Bisa diaktakan awan dan langit yang kita lihat selama ini adalah bentuk pertama dari penciptaan bumi dan alam semesta.
Selanjutnya, angin bintang menyembur dari kedua kutub dukhan, menyebar dan menghilangkan debu yang mengelilinginya. Sehingga, dukhan yang tersisa berupa piringan, yang kemudian membentuk galaksi. Bintang-bintang dan gas terbentuk dan mengisi bagian dalam galaksi, menghasilkan struktur filamen (lembaran) dan void (rongga). Jadi, alam semesta yang kita kenal sekarang bagaikan kapas, terdapat bagian yang kosong dan bagian yang terisi.
Annaziat ayat 28 :
:”Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya,(28)”
Ayat ini menerangkan masa II dari penciptaan bumi. Dua kata kunci dalam ayat ini adalah “meninggikan dan menyempurnakan”. Mengembang yang dimaksud adalah proses berkembangnya seluruh galaksi yang saling menjauh antar satu sama lain. Dan langit-langit menjadi semakin meninggi. Mengembangnya alam semesta sebenarnya adalah kelanjutan big bang.
Sedangkan kata ”menyempurnakan”, menunjukkan bahwa alam ini tidak serta merta terbentuk, melainkan dalam proses yang terus berlangsung. Misalnya kelahiran dan kematian bintang yang terus terjadi. Alam semesta ini dapat terus mengembang, atau kemungkinan lainnya akan mengerut.
Annaziat ayat 29 :
”Dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang (29)”
Memasuki masa III, di sini yang dapat kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari. Allah SWT telah membuat siang-malam secara bergantian. Allah menjadikan malam yang gelap gulita dan menjadikan siang yang terang benderang. Dapat diartikan dalam ayat ini Matahari sebagai sumber cahaya dan bumi berputar mengelilinya. Karena perputaran bumi tersebut terjadilah siang dan malam.
Annaziat ayat 30 :
”Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya (30)”
Di masa IV inilah mulai bumi terbentuk. dimulai dengan pembentukan superkontinen Pangaea di permukaan Bumi.
Annaziat ayat 31 :
“Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya (31)”
Pada ayat ini, dijelaskan mengenai masa V penciptaan bumi yaitu evolusi air. Ketika bumi terbentuk air belum ada. Air diperkirakan berasal dari komet yang menumbuk Bumi ketika atmosfer Bumi masih sangat tipis. Unsur hidrogen yang dibawa komet kemudian bereaksi dengan unsur-unsur di Bumi dan membentuk uap air. Uap air ini kemudian turun sebagai hujan yang pertama. setelah air terbentuk, kehidupan pertama berupa tumbuhan bersel satu pun mulai muncul di dalam air.
Annaziat ayat 32 :
“Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh, (32)”
Memasuki masa VI, atau masa terakhir, bumi mulai diisi dengan gunung-gunung yang terbentuk setelah penciptaan daratan, pembentukan air dan munculnya tumbuhan pertama. Gunung-gunung terbentuk dari interaksi antar lempeng ketika superkontinen Pangaea mulai terpecah.
Setelah terbentuk gunung, maka diciptakanlah hewan-hewan, dan manusia hingga sekarang ini. Dijelaskan dalam Annaziat ayat 33 :
”(semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu”.
Begitulah kira-kira proses penciptaan bumi. Banyak dari ayat-ayat dan surat lain yang menjelaskan mengenai penciptaan bumi. Namun saya hanya memfokuskan kepada surat Annaziat, ayat27-33. untuk lebih jelasnya bisa kaji bersama-sama kedepannya nanti.
Hikmah apa yang bisa petik?

1. Dalam surat Al baqarah ayat 2 dijelaskan:
”Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”
Sangat jelas di dalam al quran tidak keraguan seluruh isi di dalamnya. Semuanya isinya telah terbukti berdasarkan alam yang telah ada, dan juga melalui ilmu pengetahuan. jika kita terus berpegang teguh pada Al Quran insya Allah kita termasuk orang yang bertaqwa.
2. Al quran tidak hanya untuk sekadar di baca, namun diperlukan pengkajian lebih dalam mengenai segala macam isi-isinya. Di dalamnya terdapat segala macam ilmu pengetahuan yang bisa terus kita gali.
3. Segala sesuatu mengenai kehidupan di bumi ini, telah diatur oleh Allah SWT. Kita tinggal bertaqwa kepada Allah SWT agar diberikan petunjuk kebenaran dalam hidup ini.
Sekian pengkajian penciptaan bumi dan langut berdasarkan Al quran ini kita bahas. Mohon maaf atas segala kekurangannya. Segala yang benar datangnya dari ALLAH SWT dan segala yang salah datang dari saya pribadi.


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
    Setelah kami membahas tentang Proses Terbentuknya Alam Dan Penghuninya Menurut Ilmu
      Pengetahuan Barat Dan Al-Qur’an, dapat kami simpulkan bahwa alam dan penghuninya adalah suatu ruangan yang maha besar yang didalamnya terdapat kehidupan yang biotik dan abiotik, serta didalamnya terjadi segala peristiwa alam baik yang dapat diungkapkan manusia maupun yang tidak.

B. Saran-Saran
Demikian pembuatan makalah ini semoga dapat dijadikan proses pembelajaran khususnya dalam mengetahui proses Proses Terbentuknya Alam Dan Penghuninya Menurut Ilmu Pengetahuan Barat Dan Al-Qur’a, ini dapat dijadikan acuan bagi pembaca untuk mendapatkan tambahan ilmu khusunya bagi diri saya sendri.

DAFTAR PUSTAKA

http://hadirukiyah.blogspot.com/2010/07/terbentuknya-alam-semesta.html
http://harunyahya.com/indo/buku/semesta001.htm
http://hadirukiyah.blogspot.com/2010/07/terbentuknya-alam-semesta-dan.html
http://www.harunyahya.com/indo/buku/semesta001.htm
http://hadirukiyah2.blogspot.com/2010/01/terbentuknya-alam-semesta-dan.html

Previous Post Next Post