Keterampilan Petani

Keterampilan petani adalah,, di mana kita mengetahui dulu apa definisi keterampilan, keterampilan adalah usaha untuk memperoleh kompetensi cekat, cepat dan tepat dalam menghadapi permasalahan yang datang. Dalam hal ini, kita bawah Keterampilan kedalam keterampilan petani ialah sebagai proses komunikasi pengetahuan untuk mengubah perilaku petani menjadi cekat, cepat dan tepat melalui pengembangan kerajinan dan teknologi rekayasa dan teknologi pengolahan. Perilaku terampil ini dibutuhkan dalam pengenbangan pertanian dalam hal budidaya dan pengolahan tanaman hingga pemsaran untuk mendapatkan hasil produksi yang maksimal.
Melihat uraian tersebut, secara substansi bidang Keterampilan mengandung kinerja kerajinan dan teknologis. Istilah kerajinan berangkat dari kecakapan melaksanakan, mengolah dan menciptakan dengan dasar kinerja psychomotoric-skill. Keterampilan Teknologi terdiri dari Teknologi Rekayasa (Enginering) dan Teknologi Pengolahan. Teknologi Rekayasa berisi keterampilan menguraikan dan menyusuri kembali hasil teknologi seperti mesin. Keterampilan Teknologi Pengolahan yaitu keterampilan mengubah fungsi, bentuk, sifat, kualitas bahan maupun perilaku obyek.

Nah untuk mendapatkan hasil maksimal dan produksi tinggi tentu di perlukan keterampilan petani yang dapat menunjang bagaimana aplikasi pertanian yang sebenar-benarnya, tentunya dari proses pengolahan sampai panen dan siap untuk di pasarkan.

Beberapa aplikasi keterampilan petani yang sangat mempengaruhi kwalitas produksi

1. Pengolahan lahan

Tentunya dalam hal ini kita menentukan komoditi apa yang benar-benar cocok untuk lahan yang akan di persiapkan nantinya, dari segi tempratur dan suhu, dan humus atau keadaan tanahnya .tentunya itu sangat berpengaruh.

2. Pembibitan

Di fase ini kita benar-benar teliti karena di pembibitan adalah penentuan bagaiamana kwalitas komoditi yang akan di budidayakan.

3. Penanaman

Penanaman harusnya kita sesuaikan dengan bentuk dan rupa komoditi yang kita budidayakan tentunya dengan mengikuti aturan penanaman yang betul- betul di teliti bagaimana hasil kwalites tanaman

4. Pemeliharaan tanaman

5. Pengendalian hama dan penyakit

6. Pemangkasan

7. Panen

8. pengolahan hasil

9. dan pemasaran

Perubahan ekonomi dan peningkatan pendapatan masyarakat tani ke arah yang lebih maupun kualitas apakah itu berupa bagian generatif atau vegetatif. Pada kondisi yang kurang menguntungkan atau dalam upaya memperbaiki tingkat produktivitas suatu jenis tanaman, pengetahuan yang luas mengenai tanaman itu sendiri khususnya menyangkut proses produksi yang diperlukan untuk menghasilkan produksi optimum mutlak diperlukan. Analisis konseptual dalam mengidentifikasi seluruh faktor-faktor pembatas produksi merupakan landasan utama dalam meningkatkan hasil pertanian.

Sasaran usaha pertanian terdiri atas sasaran fisis (pra panen) dan sasaran ekonomis (pasca panen). Sasaran fisis adalah untuk memperoleh hasil pertanian yang setinggi-tingginya dengan cara mengoptimalkan faktor-faktor pertumbuhan yang berkorelasi positif dan meminimalisir faktor-faktor yang berkorelasi negatif. Sedangkan sasaran ekonomis adalah untuk memdapatkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya setiap lahan yang diusahakan.

Karena hasil panen tertinggi belum tentu memberikan keuntungan tertinggi juga, maka tindakan optimum dalam usaha memberikan hasil panen tertinggi belum tentu merupakan tindakan dalam usaha memberikan keuntungan terbanyak. Sebaliknya tindakan optimum dalam memberikan pendapatan terbanyak belum tentu merupakan tindakan yang menghasilkan keuntungan tertinggi. Tindakan optimum fisis hanya dapat dilakukan pada periode pra panen dan tindakan optimum ekonomis dapat dilakukan pada periode pra panen maupun pasca panen. Intensifikasi atau penambahan masukan tiap satuan luas lahan pertanian baik berupa pupuk, benih, obat-obatan maupun yang lain bertujuan untuk menaikkan hasil panen maupun pendapatan. Dengan tindakan yang makin intensif sasaran fisis dan ekonomis mula-mula keduanya makin bertambah sampai mencapai puncaknya. Kemudian akan menurun apabila intensifikasi terus ditingkatkan, tingkat optimum ekonomis tercapai lebih dulu dari pada tingkat optimum fisis walaupun hasil panen terus bertambah. Dengan demikian pendapatan atau keuntungan juga akan mengalami penurunan.

Turunnya pendapatan atau keuntungan akibat menaiknya tingkat intensifikasi karena nilai masukan yang ditambahkan lebih besar dari pada nilai tambahnya hasil. Meningkatkan intensifikasi dengan tujuan menaikkan hasil sekaligus menaikkan pendapatan hanya bisa tercapai sebelum tingkat optimum ekonomis tercapai. Meningkatkan hasil pertanian dengan meningkatkan intensifikasi di atas tingkat optimum ekonomis hanya bisa tercapai dengan pengorbanan. Hal itulah yang menyebabkan mengapa usaha menaikkan hasil dengan meningkatkan intensifikasi di daerah-daerah yang hasilnya sudah tinggi sering kurang mendapatkan tanggapan walupun secara teknis masih mungkin.

Sasaran fisis dan ekonomis dapat tercapai bersama secara maksimal apabila tingkat intensifikasi optimum fisis dan ekonomis juga jatuh bersaman. Di dalam praktek, keadaan demikian hampir tidak pernah terjadi. Yang sering terjadi adalah tingkat optimum ekonomis tercapai terlebih dulu daripada optimum fisis. Dalam keadaan normal hubungan lalu lintas lancar sehingga memudahkan pemasaran produk pertanian. Sasaran usahatani adalah sasaran ekonomis, tetapi dalam pertanian subsisten dimana pemasaran produk pertanian sangat sulit dan uaha pertanian hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau Negara dalam keadaan kekurangan pangan atau dalam keadaan perang, sasaran fisik lebih diutamakan daripada sasaran ekonomis.

Menaikkan hasil tanpa pengorbanan dengan menaikkan tingkat intensifikasi di atas optimum ekonomis dapat dilakukan dengan memperkecil nilai masukan misalnya dengan subsidi harga benih, pupuk, pestisida atau yang lain. Apabila hal itu tidak dimungkinkan dapat juga dilakukan dengan menaikkan harga produk. Cara mana diantara keduanya yang akan ditempuh, masing-masing mempunyai dampak terhadap keadaan. Dalam usaha meningkatkan produksi pangan di Indonesia kedua cara tersebut pernah ditempuh bersama yaitu memberikan subsidi terhadap harga pupuk dan pestisida dan melindungi harga jual petani dengan harga batas terendah. Sebaliknya konsumen juga dilindungi harga belinya dengan harga batas tertinggi. Badan urusan Logistik (BULOG) dengan Depot Logistiknya (DOLOG) berkewajiban untuk menjaga kesetabilan harga diatas harga batas terendah dan dibawah harga batas tertinggi tersebut.

Untuk memperbesar pendapatan atau laba pemasaran produk pertanian yang ada, produk tersebut adakalanya tidak langsung dipasarkan, tetapi perlu lebih dulu diolah atau diubah menjadi bentuk lain atau disimpan sampai harga jual produk tersebut naik. Jadi, keberhasilan dalam usaha memperbesar pendapatan dari hasil pertanian akan ditentukan oleh faktor-faktor keterampilan petani yang mempengaruhi pengelolaan, penyimpanan, dan pemasaran produk pertanian tersebut. Masalah dalam menangani faktor-faktor itu merupakan masalah pasca panen. Keberhasilan dalam mengatur faktor tersebut merupakan kunci keberhasilan mencapai sasaran tingkat fisis maupun ekonomi dalam usaha pertanian.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SASARAN USAHA TANI

Kelompok faktor esensiil dan iklim suatu waktu dapat berkorelasi positif, tetapi pada waktu lain dapat berkorelasi negative, sehingga ada tingkat tertentu di mana faktor-faktor yang termasuk di dalamnya berpengaruh paling baik terhadap jumlah produk yang diberikan. Tingkat tertentu dari suatu faktor yang memberikan pengaruh paling baik terhadap jumlah produk yang diberikan disebut tingkat optimum, karena pada tingkat tersebut jumlah produknya maksimum. Jadi sesuatu yang optimum akan memberikan sesuatu yang maksimum, baik dilihat dari sudut fisik maupun sudut ekonomis, sehingga ada optimum fisik ada optimum ekonomis.

Sebelum ada pertanian atau sebelum ada pengelolaan tanaman dan lingkungannya oleh manusia, semua faktor itu mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya tanaman seperti apa adanya di alam atau secara alamiah. Tetapi dengan mulai adanya pertanian faktor-faktor tersebut mulai diatur oleh manusia, sehingga semakin maju pertanian semakin banyak jumlah faktor yang ditangani serta makin intensif penanganannya. Jadi, pertanian dapat dikatakan mulai ada bersamaan dengan mulai adanya faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman diatur atau ditangani oleh manusia. Pengaturan faktor-faktor ini dinamakan teknologi. Makin banyak faktor yang ditangani serta makin intensif penanganannya, dinamakan teknologi tinggi. Dengan penanganan manusia terhadap faktor-faktor itu atau dengan teknologi diharapkan tanaman yang diusahakan akan memberikan hasil yang maksimum.

Meskipun pertanian pada saat ini dapat dikatakan sudah menggunakan teknologi tinggi, tetapi belum semua faktor yang mempengaruhi pertumbuhan telah ditangani. Faktor-faktor yang termasuk di dalam kelompok faktor iklim belum ada yang ditangani. Pertanian hanya menyesuaiakan apa adanya terhadap faktor tersebut. Kalaupun ada hanya merupakan tingkat permulaan misalnya percobaan hujan buatan.

Sebelum ada pertanian apa yang diberikan tumbuhan kepada manusia tergantung pada individu tumbuhan tersebut. Akan tetapi setelah ada pertanian produk yang diberikan tumbuhan tidak hanya diukur dari individu tumbuhan tersebut tetapi tiap satuan luas lahan yang ditanami. Jumlah produk yang dihasilkan tiap satuan luas lahan yang ditanamai disebut hasil. Sedangkan produk yang dihasilkan di suatu wilayah selama periode waktu tertentu disebut produksi.

Usaha meningkatkan produksi pertanian disuatu wilayah dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu meningkatkan hasil dan meningkatkan luas panen. Meningkatkan hasil dilakukan dengan mengatur semua faktor sebaik mungkin, misalnya dengan menekan faktor yang berkorelasi negatif dan meningkatkan faktor yang berkorelasi positif. Sedangkan meningkatkan luas panen dapat dilakukan dengan meningkatkan luas tanaman dan menekan kegagalan panen. Meningkatkan luas tanaman dapat dengan jalan memperluas lahan pertanian yang biasa disebut ekstensifikasi atau meningkatkan frekuensi tanam pada lahan yang sama yang biasa disebut intensifikasi.

Faktor-faktor yang telah diatur dalam pertanian sampai sekarang masih terbatas pada panca usahatani yaitu: penggunaan varietas unggul, pemupukan berimbang, pengairan yang baik, pengendalian jasad pengganggu dan pengolahan tanah yang tepat.

Apabila diperhatikan dalam panca usahatani tersebut baru tiga dari empat kelompok kelompok faktor yang telah diatur oleh manusia pada pertanian modern, yaitu kelompok bahan tanam, esensiil, dan gangguan. Pengaturan kelompok faktor iklim seperti hujan, suhu udara, kelembaban udara, angin serta panjang hari hampir tidak pernah dilakukan dalam pertanian modern, miskipun bukan merupakan hal yang tidak mungkin. Untuk tujuan khusus beberapa dari faktor tesebut dapat juga diatur seperti membuat hujan buatan, menanam tanaman tomat diatur dengan suhu rumah kaca yang sesuai untuk pertumbuhan tanpa terpengaruh suhu udara luar yang angat dingin, dan memperpendek panjang hari dengan memasukkan tanaman ke dalam ruang gelap sebelum matahari terbenan dan memperpanjang hari dengan penambahan lampu setelah matahari terbenam.

Pada gambar di bawah tampak bahwa sasaran akhir pertanian seakan-akan adalah hasil tanaman yang maksimal. Hal itu tidak dibenarkan pada pertanian modern sekarang ini, karena kebutuhan manusia sekarang termasuk petani sangat banyak macamnya dan tidak dapat dipenuhi langsung dari tanaman yang diusahakannya. Pemenuhan kebutuhan manusia sekarang hanya dapat dipenuhi apabila mempunyai uang. Makin banyak uang yang dimiliki semakin banyak kebutuhan yang dapat dipenuhi. Karena itu sebagai petani agar dapat memenuhi sebanyak mungkin kebutuhannya hasil pertanian yang dikelolanya harus dapat dijadikan uang sebanyak mungkin. Hasil panen yang banyak belum tentu memberikan uang yang banyak karena masih banyak faktor yang mempengaruhi proses setelah panen sampai menjadi uang, misalnya dalam penasaran hasil panen tersebut.

Post a Comment

Previous Post Next Post